Inilah alkisah negeri surga, Nusantara. Seperti yang di lukiskan oleh pelukis Kerajaan Hindia Belanda J. Cornelis Rappard di Hindia Belanda abad XIX masehi. Indah, damai, sejuk, nyaman, subur, makmur, dan sangat menggiurkan. Lihatlah masyarakat pribuminya yang bersahaja, mereka tidak ingin suatu yang berlebihan. Semua sudah ada di sediakan oleh alam sekitarnya, apa yang harus di cari lagi untuk hidup jika semuanya sudah ada tinggal mengambil? Dengan rumah-rumah alami yang sederhana untuk menahan panas dan hujan, kegiatan batin atau olah spiritual menjadi sesuatu kebutuhan yang sangat di cari, kehidupan yang selaras dengan alam. Dan tanpa di sadarinya kesederhanaan itulah yang kelak akan membawa mereka ke dalam neraka di negeri surganya saat mereka bertemu dengan bangsa yang rakus ingin mengambil sebanyak-banyaknya kekayaan Nusantara ini dari tanah nenek moyangnya. Menjadikan mereka budak di negerinya sendiri, menjadi bangsa miskin di tengah tanah airnya yang kaya raya. Siapakah yang akan menjadi raja penguasa berikutnya? Sejarah pun hanya akan selalu berulang di negeri yang kaya raya ini.
Translate
Selasa, 23 April 2013
Tanah milik Tuhan
Inilah alkisah negeri surga, Nusantara. Seperti yang di lukiskan oleh pelukis Kerajaan Hindia Belanda J. Cornelis Rappard di Hindia Belanda abad XIX masehi. Indah, damai, sejuk, nyaman, subur, makmur, dan sangat menggiurkan. Lihatlah masyarakat pribuminya yang bersahaja, mereka tidak ingin suatu yang berlebihan. Semua sudah ada di sediakan oleh alam sekitarnya, apa yang harus di cari lagi untuk hidup jika semuanya sudah ada tinggal mengambil? Dengan rumah-rumah alami yang sederhana untuk menahan panas dan hujan, kegiatan batin atau olah spiritual menjadi sesuatu kebutuhan yang sangat di cari, kehidupan yang selaras dengan alam. Dan tanpa di sadarinya kesederhanaan itulah yang kelak akan membawa mereka ke dalam neraka di negeri surganya saat mereka bertemu dengan bangsa yang rakus ingin mengambil sebanyak-banyaknya kekayaan Nusantara ini dari tanah nenek moyangnya. Menjadikan mereka budak di negerinya sendiri, menjadi bangsa miskin di tengah tanah airnya yang kaya raya. Siapakah yang akan menjadi raja penguasa berikutnya? Sejarah pun hanya akan selalu berulang di negeri yang kaya raya ini.
Langganan:
Postingan (Atom)